Sabtu, 16 April 2016

✿ Danau Kakaban Punya Ubur-ubur Langka, Hanya 2 Danau di Dunia!




















[Seputar Danau di Indonesia]
Danau Kakaban Punya Ubur-ubur Langka, Hanya 2 Danau di Dunia!

Danau ini cukup unik karena berasal dari air laut yang terjebap di pulau Kakaban, Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Air laut ini tercampur dengan air tanah dan air hujan selama dua juta tahun yang lalu. Danau ini juga dijadikan habitat empat spesies ubur-ubur  yang tidak beracun. Ubur-ubur yang serupa tersebut juga hidup di Palayu, Kepualauan Micronesia.

Banyak turis yang takut tersengat ubur-ubur. Tapi tidak di Danau Kakaban di Berau, Kaltim. Danau ini memiliki ubur-ubur langka yang tak menyengat. Hanya ada 2 tempat di dunia! Satu lagi di Palau, Samudera Pasifik.

Pulau Kakaban masuk dalam deretan pulau yang ada di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur. Sama seperti pulau lain di sana, Kakaban juga memiliki garis pantai yang cantik dengan air laut jernih.

Namun ada satu hal yang sangat mengagumkan, pulau ini memiliki danau air payau lengkap dengan ubur-ubur tak menyengat, Danau Kakaban namanya. Ya, danau ini memang dikenal memiliki ekosistem yang cukup unik.

Terang saja, Danau Kakaban memiliki anemon yang berwarna putih, dan ubur-ubur yang kehilangan kemampuan menyengat. Danau Kakaban juga sangat terkenal di dunia sebagai danau yang memiliki 4 jenis ubur-ubur yang berbeda. Keempat jenis ubur-ubur tersebut adalah ubur-ubur bulan, ubur-ubur totol, ubur-ubur kotak, dan ubur-ubur terbalik.

Yang disebut terakhir adalah yang paling unik karena ubur-ubur ini berada di dasar danau dengan tentakel menghadap ke atas. Suatu hal yang aneh, karena biasanya ubur-ubur berada di atas dengan tentakel menghadap ke bawah.

Wisatawan pun berenang di danau bersama ubur-ubur tanpa perlu takut iritasi akibat disengat hewan ini. Tapi, jangan senang dulu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan turis saat berenang di sini.

Pertama, Anda tidak boleh menyebur dengan melompat ke danau. Traveler yang datang harus turun dengan melewati anak tangga yang telah disediakan. Tujuannya agar air tidak menjadi keruh dan tidak merobek tubuh ubur-ubur yang berada di sana.

Kedua, turis boleh memegang ubur-ubur tapi jangan mengangkat terlalu tinggi atau bahkan keluar dari air. Hal ini tentu untuk mencegah ubur-ubur mati. Selain itu, wisatawan juga dilarang menggunakan fin bila snorkeling di Kakaban. Lagi-lagi alasannya tentu demi kelestarian ubur-ubur.

Hanya saja yang membedakan antara ‘Danau Kakaban’ dan Jellyfish Lake di Palau adalah jenis ubur-ubur. Kakaban memiliki 4 jenis ubur-ubur tak menyengat, sedangkan Palau hanya memiliki 2 saja. Artinya, Danau Kakaban lebih keren.

Pernahkah anda mendengar atau mengetahui tentang danau ini? ‘Danau Kakaban’ menjadi sangat populer dan menarik karena terdapat beragam biota laut di dalamnya, terutama ubur-ubur. Mungkin anda akan bertanya-tanya bagaimana mungkin sebuah danau dihuni oleh biota (hewan dan tumbuhan) laut? Yah, ini memang benar adanya.

Awal mulanya ‘danau Kakaban’ ini adalah danau prasejarah yaitu pada zaman peralihan holosin. Danau ini dahulunya berisi air laut yang terjebak di pulau Kakaban. Memiliki luas sekitar 5 Km2 dan dikelilingi dinding karang terjal setinggi 50 meter, sehingga air laut yang ada di dalam tidak bisa keluar. Selama 2 juta tahun lamanya air laut tersebut bercampur dengan air hujan dan air tanah.

Karena proses perubahan dan evolusi yang cukup lama, maka danau yang semula berisi air laut tersebut lama-kelamaan sebagian besar airnya menjadi lebih tawar dari air laut di sekitarnya.Sehingga fauna laut di dalamnya juga melakukan adaptasi lingkungan untuk dapat bertahan hidup.

Di penjuru dunia, danau yang mengalami proses seperti ini hanya bisa dijumpai di dua tempat saja, satu di Indonesia, satunya lagi di Danau Ubur-ubur Palau, Kepulauan Micronesia di kawasan Tenggara Laut Pasifik. Misalnya pada fauna ubur-ubur yaitu dengan melakukan simbiosis mutualisme dengan algae. Alhasil, bentuk ubur-uburnya sendiri juga mengalami evolusi berperilaku, dan tampilan fisik yang berbeda demi bisa bertahan hidup.

Jika di lautan lepas ubur-ubur memiliki kemampuan untuk menyengat, lain halnya di danau kakaban, ubur-ubur di danau ini tidak menyengat. Jadi, anda tidak perlu was-was dan takut tersengat jika harus memegang ubur-ubur ini. Memang yang membuat danau ini terkenal selain proses pembentukan danau ini sendiri, juga karena adanya berbagai jenis ubur-ubur yang populasinya cukup tinggi di ‘danau Kakaban’. Tidak heran, sebagian masyarakat mengenal danau ini dengan sebutan ‘danau ubur-ubur’.

Bagi anda yang ingin berlibur mengunjungi ‘danau Kakaban’, tinggal datang ke pulau Derawan, Kalimantan Timur. Dari Derawan perjalanan dilanjutkan menuju Pulau Kakaban, bisa dengan perahu tradisional (sekitar 3 jam) atau juga speedboat (sekitar sejaman). Sesampainya di Pulau Kakaban, kita diharuskan mendaki bukit atol untuk bisa sampai ke ‘danau Kakaban’ ini. Pendakian memakan waktu kurang lebih 45 menit. Barulah kita bisa melihat Danau Kakaban yang memiliki luas sekitar 5 km persegi ini.

Rute pendakian ke sana memang cukup terjal, selain itu anda diminta untuk jangan kaget melihat binatang-binatang berkeliaran di sana seperti biawak, ular, semut besar bercapit, kelabang yang mungkin akan anda temui. Tenang saja, segala rintangan tersebut akan terbayarkan lunas ketika anda telah sampai di ‘danau Kakaban’ ini.

Demi melepas kepenatan selama perjalanan, anda bisa snorkeling di danau Kakaban, dan melihat ubur-ubur yang berkeliaran di sana. Bagi yang tidak bisa berenang, juga tetap bisa melihat cantiknya ubur-ubur di dalam danau itu karena air danaunya yang sangat bening. Jangan lewatkan untuk melihat ubur-ubur ketika sinar matahari mengenai danau, pada saat itu warna ubur-ubur akan terlihat indah sekali, berkerlap-kerlip.

Ada empat jenis spesies ubur-ubur yang nantinya dapat anda temui di sana. Ubur-ubur Emas (Mastigias cf papua, 1-20 cm), Ubur-ubur Bulan (Aurelia aurita, 5-50 cm), Ubur-ubur Terbalik (Cassiopea ornata, 15-20 cm), dan Ubur-ubur kotak (Tripedalia cystophora, 7-10 mm).

‘Danau Kakaban’ adalah satu dari beberapa danau yang memiliki daya tarik tersendiri di Indonesia. Danau ini menawarkan sejuta pesona yang akan membuat hari-hari liburan anda menjadi lebih berkesan.


※ Ya Allah... semoga yang membaca artikel ini :
¤ Muliakanlah orangnya… Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan... Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya… Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah… Yang laki2 entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid… Bahagiakanlah keluarganya… Luaskan rezekinya seluas lautan… Mudahkan segala urusannya… Kabulkan cita-citanya… Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji… Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar. Aamiin ya Rabbal'alamin.

“Bila kau tak tahan lelahnya belajar maka kau harus tahan menanggung perihnya kebodohan” (Imam Syafi’i)



Kamis, 14 April 2016

✿ Rahasia Keindahan ‘Surga Dua Rasa’, Danau Labuan Cermin, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.


















[Seputar Danau di Indonesia]
Rahasia Keindahan ‘Surga Dua Rasa’, Danau Labuan Cermin, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

A. Selayang Pandang.

‘Surga Dua Rasa’ itu adalah Danau Labuan Cermin, sebuah danau ‘ajaib’ yang airnya mempunyai dua rasa : bagian atas tawar dan bagian bawahnya asin. Bukan itu saja, rahasia keindahaan ‘Danau Labuan Cermin’ juga terletak pada airnya yang biru dan super jernih seperti kaca.

B. Lokasi Dan Rute Menuju Danau Labuan Cermin.

Secara administratif danau Labuan Cermin berlokasi  di Desa Labuan Kelambu, Kecamatan Biduk-Biduk, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.  Pengelolaan wisata ‘Danau Labuan Cermin’ ini di kelola oleh kelompok wisata bahari danau labuan cermin. Untuk menuju ke danau labuan cermin agak repot karena harus menggunakan perahu, tapi disitulah letak sensasinya.

Untuk menuju ke danau labuan cermin memang agak rumit. Perjalanan bisa di mulai dari kota Kabupaten Berau, lalu menuju ke Tanjung Redep. Dari Tanjung Redep kita melanjutkan perjalanan menuju ke Kecamatan Biduk Biduk, perjalanan dari  Berau menuju ke Kecamatan Biduk Biduk memakan waktu sekitar 6 jam.  Setelah sampai disana sudah banyak petunjuk arah untuk menuju danau labuan cermin.

Walaupun perjalanan dari Tanjung Redeb cukup panjang, dijamin tak akan membosankan. Pasalnya, di sepanjang jalur perjalanan tersebut kita akan disuguhi pemandangan alam yang luar biasa indah.

Untuk sampai di Danau Labuan Cermin, kamu harus menumpang perahu sampan menuju hulu dari dermaga kayu. Perjalannya sekitar 10-15 menit dari jembatan atau dermaga kayu tersebut. Perjalanan dengan sampan mengasyikkan, karena menembus semak bakau dan hutan. Hutan itu masih dihuni aneka binatang liar seperti monyet, bekantan, berang-berang dan beruang madu.

Ketika sampai di ‘Danau Labuan Cermin’, warna biru kehijauan dari air di sekitar dermaga kayu yang jernih seolah tak ada apa-apanya. Air di danau sangat biru dan jernih, hingga saking jernihnya, karang dan ranting kecil di dasarnya pun bisa terlihat dari atas perahu.

Di danau ini, kita bisa berenang dan menyelam, bermain dalam air jernih sepuas hati. Ikan-ikan yang hidup dan berenang di danau-pun sangat jelas terlihat. Namun, ada ikan-ikan yang hanya menghuni permukaan air, dan ada ikan-ikan yang hanya diam di dasar.

Rasa dari air yang berbeda itulah yang menyebabkan mereka terpisah. Karena air yang di atas terasa tawar, dan di bagian bawah terasa asin. Pemandangan dasar Danau Labuan Cermin yang airnya asin mirip dasar lautan dengan karang-karang terhampar di bawahnya.

Keindahan danau Labuan Cermin, berpadu dengan hutan di sekitarnya yang masih lebat. Kegiatan yang dapat mengganggu ekosistem di daerah danau tersebut memang tidak di perbolehkan.

Setelah puas menikmati pesona surga Labuan Cermin, jangan lupa mengeksplorasi keindahan alam Kecamatan Biduk Biduk lainnya. Untuk itu, disarankan untuk menginap beberapa hari.

C. Akomodasi.

Akomodasi yang direkomendasikan adalah penginapan ‘Selvia’ di Jalan Majabah Rt. 4 Biduk-biduk, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Homestay ini sangat bersih dan memadai, dan berdiri di tengah keindahan pantai berpasir putih halus, dengan pemandangan barisan nyiur di sepanjang garis pantai perawan. Harga per-kamar AC termasuk sarapan termasuk ekonomis, hanya 175.000 per malam rupiah untuk pemandangan seindah itu.

Untuk menikmati sunset dan sunrise keemasan di tepi pantai, kita hanya tinggal melangkah keluar dari penginapan. Mantap! Mau pasang hammock di antara pohon kelapa? Silakan saja. Mau minum kelapa muda yang dipetik langsung dari pohon? Bisa!
Oh ya, selama berlibur di Biduk Biduk, jangan lupa datangi Teluk Sulaiman, dengan lansekap yang terdiri atas perbukitan hijau, air terjun, sungai jernih berarus deras, hingga pulau dengan pemandangan terumbu karang cantik mempesona. Kapa. Selamat liburan!


Ya Allah... semoga yang membaca artikel ini :
¤ Muliakanlah orangnya… Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan... Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya… Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah… Yang laki2 entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid… Bahagiakanlah keluarganya… Luaskan rezekinya seluas lautan… Mudahkan segala urusannya… Kabulkan cita-citanya… Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji… Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar. Aamiin ya Rabbal'alamin.

“Bila kau tak tahan lelahnya belajar maka kau harus tahan menanggung perihnya kebodohan” (Imam Syafi’i)


Rabu, 13 April 2016

✿ Keheningan Danau Ranu Agung di Probolinggo, Jawa Timur.


















[Seputar Danau di Indonesia]
Keheningan Danau Ranu Agung di Probolinggo, Jawa Timur.

Ranu Agung adalah sebuah danau vulkanik  yang terbentuk dari Gunung Lemongan yang masih aktif. Lokasi ‘Danau Ranu Agung’ sendiri yaitu di desa Ranu Agung, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo. Sekitar 40 KM dari pusat kota, dengan ketinggian 525 mdpl. 

Danau ini mempunyai pemandangan alam yang sangat indah, dengan adanya tebing yang tinggi pada salah satu sisinya. Rute Danau Ranu Agung Probolinggo sangat menarik, dan memanjakan mata kita yang terasa lelah karena sekeliling kita merupakan perbukitan dan dipenuhi oleh pohon-pohon yang hijau.

Udara yang ada disini sangat segar dan dingin, begitupun dengan airnya masih sangat jernih. Selain itu disini kita juga dapat melihat Gunung Lemongan Probolinggo yang begitu indah dengan sangat dekat.

Dalam perjalanan untuk mencapai ‘Danau Ranu Agung’ di Probolinggo ini dari pertigaan Pajarakan kita jalan terus ke arah selatan sekitar 20 Km lagi kita berada di pertigaan di Desa Betek Kecamatan Krucil kemudian kita belok kanan  menuju Kecamatan Tiris. Untuk sampai tujuan, dari sini kita akan menempuh perjalanan sekitar 25 Km lagi.

Begitu sampai di Lokasi ‘Danau Ranu Agung’ Probolinggo kata pertama yang yang terucapkan adalah Subhanallah, sungguh indah Ciptaan MU ini. Disini kita dapat berkeliling danau dengan menggunakan getek, getek merupakan perahu yang terbuat dari bambu. Di sepanjang perjalanan menuju ‘Danau Ranu Agung’ ini kami disuguhi dengan pemandangan pohon durian yang sedang berbuah.

‘Danau Ranu Agung’ memiliki suasana yang masih sangat alami. Lokasi ini memang belum sepenuhnya dikembangkan menjadi sebuah destinasi wisata. Di sekeliling Danau Ranu Agung masih terdiri dari hutan dan ladang. Tidak ada fasilitas penunjang pariwisata seperti warung makan, toilet, maupun mushola. Bila ingin bermain-main di ranu, Anda dapat memakai sampan yang terbuat dari bambu yang tersedia di pinggir danau. Anda pun dapat berenang di danau ini karena airnya yang cukup jernih dan tidak terlalu dingin menurut saya. Namun perlu berhati-hati, karena danau ini memiliki kedalaman yang beragam dan juga bebatuan di dasar danau yang bisa menggores kulit.


Ya Allah... semoga yang membaca artikel ini :
¤ Muliakanlah orangnya… Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan... Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya… Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah… Yang laki2 entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid… Bahagiakanlah keluarganya… Luaskan rezekinya seluas lautan… Mudahkan segala urusannya… Kabulkan cita-citanya… Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji… Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar. Aamiin ya Rabbal'alamin.


“Bila kau tak tahan lelahnya belajar maka kau harus tahan menanggung perihnya kebodohan” (Imam Syafi’i)



 
;