[Seputar
Danau di Indonesia]
✿ Danau Kakaban Punya Ubur-ubur
Langka, Hanya 2 Danau di Dunia!
Danau ini cukup
unik karena berasal dari air laut yang terjebap di pulau Kakaban, Derawan,
Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Air laut ini tercampur dengan air tanah dan
air hujan selama dua juta tahun yang lalu. Danau ini juga dijadikan habitat
empat spesies ubur-ubur yang tidak beracun. Ubur-ubur yang serupa
tersebut juga hidup di Palayu, Kepualauan Micronesia.
Banyak turis
yang takut tersengat ubur-ubur. Tapi tidak di Danau Kakaban di Berau, Kaltim.
Danau ini memiliki ubur-ubur langka yang tak menyengat. Hanya ada 2 tempat di
dunia! Satu lagi di Palau, Samudera Pasifik.
Pulau Kakaban masuk dalam deretan pulau yang ada di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur. Sama seperti pulau lain di sana, Kakaban juga memiliki garis pantai yang cantik dengan air laut jernih.
Namun ada satu hal yang sangat mengagumkan, pulau ini memiliki danau air payau lengkap dengan ubur-ubur tak menyengat, Danau Kakaban namanya. Ya, danau ini memang dikenal memiliki ekosistem yang cukup unik.
Terang saja, Danau Kakaban memiliki anemon yang berwarna putih, dan ubur-ubur yang kehilangan kemampuan menyengat. Danau Kakaban juga sangat terkenal di dunia sebagai danau yang memiliki 4 jenis ubur-ubur yang berbeda. Keempat jenis ubur-ubur tersebut adalah ubur-ubur bulan, ubur-ubur totol, ubur-ubur kotak, dan ubur-ubur terbalik.
Yang disebut terakhir adalah yang paling unik karena ubur-ubur ini berada di dasar danau dengan tentakel menghadap ke atas. Suatu hal yang aneh, karena biasanya ubur-ubur berada di atas dengan tentakel menghadap ke bawah.
Wisatawan pun berenang di danau bersama ubur-ubur tanpa perlu takut iritasi akibat disengat hewan ini. Tapi, jangan senang dulu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan turis saat berenang di sini.
Pertama, Anda tidak boleh menyebur dengan melompat ke danau. Traveler yang datang harus turun dengan melewati anak tangga yang telah disediakan. Tujuannya agar air tidak menjadi keruh dan tidak merobek tubuh ubur-ubur yang berada di sana.
Kedua, turis boleh memegang ubur-ubur tapi jangan mengangkat terlalu tinggi atau bahkan keluar dari air. Hal ini tentu untuk mencegah ubur-ubur mati. Selain itu, wisatawan juga dilarang menggunakan fin bila snorkeling di Kakaban. Lagi-lagi alasannya tentu demi kelestarian ubur-ubur.
Hanya saja yang membedakan antara ‘Danau Kakaban’ dan Jellyfish Lake di Palau adalah jenis ubur-ubur. Kakaban memiliki 4 jenis ubur-ubur tak menyengat, sedangkan Palau hanya memiliki 2 saja. Artinya, Danau Kakaban lebih keren.
Pulau Kakaban masuk dalam deretan pulau yang ada di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur. Sama seperti pulau lain di sana, Kakaban juga memiliki garis pantai yang cantik dengan air laut jernih.
Namun ada satu hal yang sangat mengagumkan, pulau ini memiliki danau air payau lengkap dengan ubur-ubur tak menyengat, Danau Kakaban namanya. Ya, danau ini memang dikenal memiliki ekosistem yang cukup unik.
Terang saja, Danau Kakaban memiliki anemon yang berwarna putih, dan ubur-ubur yang kehilangan kemampuan menyengat. Danau Kakaban juga sangat terkenal di dunia sebagai danau yang memiliki 4 jenis ubur-ubur yang berbeda. Keempat jenis ubur-ubur tersebut adalah ubur-ubur bulan, ubur-ubur totol, ubur-ubur kotak, dan ubur-ubur terbalik.
Yang disebut terakhir adalah yang paling unik karena ubur-ubur ini berada di dasar danau dengan tentakel menghadap ke atas. Suatu hal yang aneh, karena biasanya ubur-ubur berada di atas dengan tentakel menghadap ke bawah.
Wisatawan pun berenang di danau bersama ubur-ubur tanpa perlu takut iritasi akibat disengat hewan ini. Tapi, jangan senang dulu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan turis saat berenang di sini.
Pertama, Anda tidak boleh menyebur dengan melompat ke danau. Traveler yang datang harus turun dengan melewati anak tangga yang telah disediakan. Tujuannya agar air tidak menjadi keruh dan tidak merobek tubuh ubur-ubur yang berada di sana.
Kedua, turis boleh memegang ubur-ubur tapi jangan mengangkat terlalu tinggi atau bahkan keluar dari air. Hal ini tentu untuk mencegah ubur-ubur mati. Selain itu, wisatawan juga dilarang menggunakan fin bila snorkeling di Kakaban. Lagi-lagi alasannya tentu demi kelestarian ubur-ubur.
Hanya saja yang membedakan antara ‘Danau Kakaban’ dan Jellyfish Lake di Palau adalah jenis ubur-ubur. Kakaban memiliki 4 jenis ubur-ubur tak menyengat, sedangkan Palau hanya memiliki 2 saja. Artinya, Danau Kakaban lebih keren.
Pernahkah anda
mendengar atau mengetahui tentang danau ini? ‘Danau Kakaban’ menjadi sangat populer dan menarik karena terdapat
beragam biota laut di dalamnya, terutama ubur-ubur. Mungkin anda akan
bertanya-tanya bagaimana mungkin sebuah danau dihuni oleh biota (hewan dan
tumbuhan) laut? Yah, ini memang benar adanya.
Awal mulanya ‘danau Kakaban’ ini adalah danau prasejarah yaitu pada zaman peralihan holosin. Danau ini dahulunya berisi air laut yang terjebak di pulau Kakaban. Memiliki luas sekitar 5 Km2 dan dikelilingi dinding karang terjal setinggi 50 meter, sehingga air laut yang ada di dalam tidak bisa keluar. Selama 2 juta tahun lamanya air laut tersebut bercampur dengan air hujan dan air tanah.
Karena proses perubahan dan evolusi yang cukup lama, maka danau yang semula berisi air laut tersebut lama-kelamaan sebagian besar airnya menjadi lebih tawar dari air laut di sekitarnya.Sehingga fauna laut di dalamnya juga melakukan adaptasi lingkungan untuk dapat bertahan hidup.
Di penjuru dunia, danau yang mengalami proses seperti ini hanya bisa dijumpai di dua tempat saja, satu di Indonesia, satunya lagi di Danau Ubur-ubur Palau, Kepulauan Micronesia di kawasan Tenggara Laut Pasifik. Misalnya pada fauna ubur-ubur yaitu dengan melakukan simbiosis mutualisme dengan algae. Alhasil, bentuk ubur-uburnya sendiri juga mengalami evolusi berperilaku, dan tampilan fisik yang berbeda demi bisa bertahan hidup.
Awal mulanya ‘danau Kakaban’ ini adalah danau prasejarah yaitu pada zaman peralihan holosin. Danau ini dahulunya berisi air laut yang terjebak di pulau Kakaban. Memiliki luas sekitar 5 Km2 dan dikelilingi dinding karang terjal setinggi 50 meter, sehingga air laut yang ada di dalam tidak bisa keluar. Selama 2 juta tahun lamanya air laut tersebut bercampur dengan air hujan dan air tanah.
Karena proses perubahan dan evolusi yang cukup lama, maka danau yang semula berisi air laut tersebut lama-kelamaan sebagian besar airnya menjadi lebih tawar dari air laut di sekitarnya.Sehingga fauna laut di dalamnya juga melakukan adaptasi lingkungan untuk dapat bertahan hidup.
Di penjuru dunia, danau yang mengalami proses seperti ini hanya bisa dijumpai di dua tempat saja, satu di Indonesia, satunya lagi di Danau Ubur-ubur Palau, Kepulauan Micronesia di kawasan Tenggara Laut Pasifik. Misalnya pada fauna ubur-ubur yaitu dengan melakukan simbiosis mutualisme dengan algae. Alhasil, bentuk ubur-uburnya sendiri juga mengalami evolusi berperilaku, dan tampilan fisik yang berbeda demi bisa bertahan hidup.
Jika di lautan
lepas ubur-ubur memiliki kemampuan untuk menyengat, lain halnya di danau
kakaban, ubur-ubur di danau ini tidak menyengat. Jadi, anda tidak perlu was-was
dan takut tersengat jika harus memegang ubur-ubur ini. Memang yang membuat
danau ini terkenal selain proses pembentukan danau ini sendiri, juga karena
adanya berbagai jenis ubur-ubur yang populasinya cukup tinggi di ‘danau Kakaban’. Tidak heran, sebagian
masyarakat mengenal danau ini dengan sebutan ‘danau ubur-ubur’.
Bagi anda yang ingin berlibur mengunjungi ‘danau Kakaban’, tinggal datang ke pulau Derawan, Kalimantan Timur. Dari Derawan perjalanan dilanjutkan menuju Pulau Kakaban, bisa dengan perahu tradisional (sekitar 3 jam) atau juga speedboat (sekitar sejaman). Sesampainya di Pulau Kakaban, kita diharuskan mendaki bukit atol untuk bisa sampai ke ‘danau Kakaban’ ini. Pendakian memakan waktu kurang lebih 45 menit. Barulah kita bisa melihat Danau Kakaban yang memiliki luas sekitar 5 km persegi ini.
Bagi anda yang ingin berlibur mengunjungi ‘danau Kakaban’, tinggal datang ke pulau Derawan, Kalimantan Timur. Dari Derawan perjalanan dilanjutkan menuju Pulau Kakaban, bisa dengan perahu tradisional (sekitar 3 jam) atau juga speedboat (sekitar sejaman). Sesampainya di Pulau Kakaban, kita diharuskan mendaki bukit atol untuk bisa sampai ke ‘danau Kakaban’ ini. Pendakian memakan waktu kurang lebih 45 menit. Barulah kita bisa melihat Danau Kakaban yang memiliki luas sekitar 5 km persegi ini.
Rute pendakian
ke sana memang cukup terjal, selain itu anda diminta untuk jangan kaget melihat
binatang-binatang berkeliaran di sana seperti biawak, ular, semut besar
bercapit, kelabang yang mungkin akan anda temui. Tenang saja, segala rintangan
tersebut akan terbayarkan lunas ketika anda telah sampai di ‘danau Kakaban’ ini.
Demi melepas kepenatan selama perjalanan, anda bisa snorkeling di danau Kakaban, dan melihat ubur-ubur yang berkeliaran di sana. Bagi yang tidak bisa berenang, juga tetap bisa melihat cantiknya ubur-ubur di dalam danau itu karena air danaunya yang sangat bening. Jangan lewatkan untuk melihat ubur-ubur ketika sinar matahari mengenai danau, pada saat itu warna ubur-ubur akan terlihat indah sekali, berkerlap-kerlip.
Ada empat jenis spesies ubur-ubur yang nantinya dapat anda temui di sana. Ubur-ubur Emas (Mastigias cf papua, 1-20 cm), Ubur-ubur Bulan (Aurelia aurita, 5-50 cm), Ubur-ubur Terbalik (Cassiopea ornata, 15-20 cm), dan Ubur-ubur kotak (Tripedalia cystophora, 7-10 mm).
‘Danau Kakaban’ adalah satu dari beberapa danau yang memiliki daya tarik tersendiri di Indonesia. Danau ini menawarkan sejuta pesona yang akan membuat hari-hari liburan anda menjadi lebih berkesan.
Demi melepas kepenatan selama perjalanan, anda bisa snorkeling di danau Kakaban, dan melihat ubur-ubur yang berkeliaran di sana. Bagi yang tidak bisa berenang, juga tetap bisa melihat cantiknya ubur-ubur di dalam danau itu karena air danaunya yang sangat bening. Jangan lewatkan untuk melihat ubur-ubur ketika sinar matahari mengenai danau, pada saat itu warna ubur-ubur akan terlihat indah sekali, berkerlap-kerlip.
Ada empat jenis spesies ubur-ubur yang nantinya dapat anda temui di sana. Ubur-ubur Emas (Mastigias cf papua, 1-20 cm), Ubur-ubur Bulan (Aurelia aurita, 5-50 cm), Ubur-ubur Terbalik (Cassiopea ornata, 15-20 cm), dan Ubur-ubur kotak (Tripedalia cystophora, 7-10 mm).
‘Danau Kakaban’ adalah satu dari beberapa danau yang memiliki daya tarik tersendiri di Indonesia. Danau ini menawarkan sejuta pesona yang akan membuat hari-hari liburan anda menjadi lebih berkesan.
※ Ya Allah... semoga yang membaca
artikel ini :
¤ Muliakanlah orangnya… Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan... Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya… Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah… Yang laki2 entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid… Bahagiakanlah keluarganya… Luaskan rezekinya seluas lautan… Mudahkan segala urusannya… Kabulkan cita-citanya… Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji… Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar. Aamiin ya Rabbal'alamin.
¤ Muliakanlah orangnya… Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan... Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya… Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah… Yang laki2 entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid… Bahagiakanlah keluarganya… Luaskan rezekinya seluas lautan… Mudahkan segala urusannya… Kabulkan cita-citanya… Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji… Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar. Aamiin ya Rabbal'alamin.
“Bila kau tak tahan
lelahnya belajar maka kau harus tahan menanggung perihnya kebodohan” (Imam
Syafi’i)